PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA
Nama : Lucky Nugroho
Kelas : 2EA18
NPM :
19211037
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Sejak dulu nama
koperasi itu sudah sering kita dengar, dan mungkin kita termasuk dalam anggota
koperasi. Namun tidak banyak orang yang mengetahui dengan pasti apa itu
koperasi ,bagaimana sejarah nya,dan apa tujuan koperasi itu untuk Indonesia.
Untuk lebih lanjut nya mari kita lihat pengertian koperasi terlebih
dahulu. Koperasi adalah suatu badan usaha yang anggota nya bekerja sama untuk
pencapaian tujuan bersama. Di Indonesia nama koperasi sudah tidak asing lagi ,
meskipun lahirnya koperasi bukan berasal dari Negara Indonesia.
Koperasi
diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah
pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu
rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu
berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Belanda yang
khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan
Pembangunan
koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan
perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan
pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat
khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri (self help).
DARI SISI BIDANG USAHA KOPERASI
Masalah usaha koperasi dapat
digambarkan sebagai berikut. Ada koperasi yang manajer dan karyawannya belum
memenuhi harapan. Di antara mereka ada yang belum dapat bekerja secara
profesional, sesuai dengan peranan dan tugas operasi yang telah ditetapkan.
Dari sisi produksi, koperasi sering
mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Salah satu bahan baku pokok
yang sulit diperoleh adalah modal. Dalam hal kualitas, output koperasi tidak
distandardisasikan, sehingga secara relatif kalah dengan output industri besar.
dalam banyak kasus, output koperasi (dan UKM) tidak memiliki keunggulan
komparatif sehingga sulit untuk dipasarkan.Secara umum koperasi harus
menghadapi kelemahannya sebagai berikut :
- Pembinaan hubungan antara alat perlengkapan koperasi, khususnya antara pengurus dan manajer, yang masih perlu ditingkatkan. Hal ini antara lain mengingat perlunya koordinasi yang mantab dan pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas. Harus dihindarkan apabila ada pengurus yang mengambil wewenang manajer melaksanakan tugas operasional.
- Kebijaksanaan dan program kerja koperasi masih cenderung timbul sebagai prakarsa pemerintah. Program-program yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan anggota masih ada yang belum sepenuhnya dipadukan dengan program-program yang timbul dari prakarsa pemerintah. Keputusan koperasi yang mandiri masih belum dapat berkembang.
- Organisasi tingkat sekunder, seperti Pusat Koperasi dan Induk koperasi, tampak belum sepenuhnya dapat memberikan pelayanan kepada koperasi primer, khususnya meningkatkan kemampuan dalam bidang organisasi, administrasi, dan manjemen.
- Kerja sama koperasi dan lembaga non-koperasi telah ada yang berlangsung atas landasan saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Tetapi, apabila kurang hati-hati dalam membinannya ada kerjasama yang cenderung mengarah pada hilangnya kemandirian koperasi.
- Kemampuan pemupukan modal usaha yang bersumber dari anggota dan hasil usaha koperasi, walaupun cukup memadai perkembangannya namun ternyata masih sangat terbatas.
- Dalam usaha memperoleh kredit dari bank, koperasi masih menghadapi kesulitan untuk memenuhi persyaratanyang ditentukan. Demikianlah, maka pemupukan modal koperasi walaupun cepat perkembangannya hasilnya masih terbatas juga.
- Keterpaduan gerak, pengertian, pembinaan, dan pengawasan terhadap gerakan koperasi dari berbagai instansi masih perlu ditingkatkan.
- Masalah lain yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan koperasi pada tingkat perkembangan seperti sekarang ini adalah masih kurangnya petugas pembina koperasi, baik dalam jumlah maupun mutunya.
- Masalah permodalan, penguasaan teknologi, akses informasi, permasalahan pemasaran, dan perlindungan hukum.
- Kurangnya dana sehingga fasilitas-fasilitas yang sudah ada tidak dirawat, hal ini menyebabkan koperasi tertinggal karena kemajan teknologi yang sangat cepat.
Masalah Internal :
1. Keanggotaan dalam Koperasi
Keadaan keanggotaan ditinjau dari
segi kuantitas tercermin dari jumlah anggota yang semakin lama semakin
berkurang. Contohnya;
a. Tingkat pendidikan mereka yang
pada umumnya masih rendah
b. Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas
c. Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota.
b. Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas
c. Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota.
2. Pengurus Koperasi
Dalam hal kepengurusan juga dihadapi
kelemahan-kelemahan yang sama. masalah yang menjadi penghambat berkembangnya
koperasi dari sisi pengurus adalah :
a. Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai
b. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.
c. Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.
d. Pengurus kadang-kadang tidak jujur
a. Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai
b. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.
c. Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.
d. Pengurus kadang-kadang tidak jujur
3. Pengawas Koperasi
Anggota dari badan pengawas koperasi
banyak yang belum berfungsi.
Hal ini di disebabkan oleh :
a. Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi
b. Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.
c. Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi.
a. Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi
b. Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.
c. Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi.
Masalah Eksternal
- Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
- Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.
3.
Kurangnya fasilitas-fasilitas yang
dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak
mempercayai koperasi
PERMASALAHAN UMUM DAN SOLUSINYA
Berikut ini masalah yang dihadapi
koperasi secara umum dan cara mengatasi permasalahan tersebut , yaitu :
1. Koperasi jarang peminatnya
Koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada pandangan yang berkembang dalam masyarakat bahwa koperasi adalah usaha bersama yang diidentikkan dengan masyarakat golongan menengah ke bawah. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.
Koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada pandangan yang berkembang dalam masyarakat bahwa koperasi adalah usaha bersama yang diidentikkan dengan masyarakat golongan menengah ke bawah. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.
2. Kualitas Sumber Daya yang terbatas
Koperasi sulit berkembang disebabkan oleh banyak faktor, yaitu bisa disebabkan Sumber Daya Manusia yang kurang. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering dijumpai, pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.
Koperasi sulit berkembang disebabkan oleh banyak faktor, yaitu bisa disebabkan Sumber Daya Manusia yang kurang. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering dijumpai, pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.
3. Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi, tetapi kita harus mengetahui bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan survive dan dapat berkembang.
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi, tetapi kita harus mengetahui bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan survive dan dapat berkembang.
4. Keterbatasan Modal
Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan dalam masalah permodalan. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang.
Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan dalam masalah permodalan. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang.
5. Partisipasi anggota
Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan bersama dan setiap anggota harus mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut.
Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan bersama dan setiap anggota harus mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut.
6. Perhatian pemerintah
Pemerintah harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila koperasi mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah, misalnya saja membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi pemerintah juga jangan terlalu mencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat menghambat pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-kebijakan yang dapat membantu perkembangan koperasi.
Pemerintah harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila koperasi mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah, misalnya saja membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi pemerintah juga jangan terlalu mencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat menghambat pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-kebijakan yang dapat membantu perkembangan koperasi.
7. Manajemen koperasi
Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari anggota.
Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari anggota.
Faktor
yang mempengaruhi Kemajuan Koperasi
1.
Faktor Internal antara lain
sebagai berikut :
a.
Partisipasi
Angggota,
Partisipasi merupakan faktor penting
dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui
partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
pencapaian tujuan direalisasikan.
b.
Solidaritas
Antar Anggota Koperasi
Berkoperasi
juga dimaknai sebagai upaya membangun ikatan solidaritas antar anggota, karena
dengan ikatan ekonomi, ikatan solidaritas bisa dibangun secara lebih kongkrit. Ikatan solidaritas ini pada kenyataannya juga bisa dikembangkan untuk
meraih tujuan gerakan yang lebih besar.
c. Pengurus
Koperasi Yang Juga Tokoh Masyarakat
Pengurus
koperasi yang juga tokoh dalam masyarakat sehingga rangkap jabatan ini
menimbulkan fokus perhatian terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga
kurang menyadari adanya perubahan lingkungan.
d. Skala Usaha
Skala usaha
yang belum layak, karena kemampuan pemasaran yang masih terbatas pada beberapa
jenis komoditi, dan belum terbinanya jaringan dan mata rantai pemasaran prduk
koperasi secara terpadu menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang.
e. Perkembangan
Modal
Perkembangan
modal dalam koperasi sangat mempengaruhi perkembangan usaha koperasi karena
dengan modal yang cukup besar koperasi dapat mengembangkan usahanya yang lebih
banyak lagi.
f.
Ketrampilan
Manajerial
Hal ini sebenarnya saling berkaitan dengan kualitas sumber daya insani dan
masih kurangnya pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh koperasi yang
bersangkutan. Ketrampilan manajerial di koperasi
sangat penting karena organisasi yang baik adalah organisasi yang memiliki
manajemen yang baik koperasi tidak akan berkembang tanpa fungsi pengaturan yang
terarah.
g. Jaringan Pasar
Jaringan pasar
merupakan suatu tempat untuk mencari pangsa pasar yang lebih luas agar dapat
memperoleh kentungan yang lebih besar. Bahwa Pelayanan koperasi umumnya
terfokus pada internal koperasi yang belum terbentuk jaringan antar koperasi.
Faktor
eksternal,
a.Komitmen pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai soko guru
perekonomian nasional.Hal ini ditunjukkan dengan dikuasainya sebagian besar
asset usaha nasional oleh sebagian kecil kelompok usaha besar. Jadi dengan
adanya kebijakan pemerintah disini koperasi masih dapat perhatian yang kecil.
b.
Sistem
prasarana, pelayanan, pendidikan dan penyuluhan.
Pengetahuan anggota koperasi terhadap
makna dan hakekat koperasi, manfaat koperasi, hak dan kewajiban anggota di
dalam berkoperasi belum sepenuhnya dapat dikatakan baik. Pelatihan dan
penyuluhan anggota untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani anggota,
meningkatkan kemampuan manajerial.
c.
Iklim pendukung
perkembangan koperasi
Suasana (iklim) untuk suburnya
pertumbuhan koperasi tidak dapat datang begitu saja. Untuk itu pemerintah
berusaha menciptakan suasana yang dapat mendorong pertumbuhan koperasi dengan
cara mengadakan koordinasi-koordinasi. Dengan koordinasi-koordinasi tersebut
dimaksudkan agar berbagai pihak yang ada sangkut pautnya dengan pertumbuhan koperasi
dapat dihasilkan pandangannya.
d.
Dicabutnya
Fasilitas Tertentu Oleh Pemerintah
Koperasi berkembang mengikuti
perkembangan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah, sehingga seakan-akan
koperasi adalah organisasi yang sekedar menjalankan program-program pemerintah.
Berbagai peluang usaha koperasi harus diakui belum secara optimal dapat
dimanfaatkan oleh koperasi. e.
Tingkat harga.
.
KESIMPULAN
Perkembangan koperasi di Indonesia dari
awal dikembangkan di Indonesia perlahan-lahan dapat meningkat, meskipun
peningkatan nya belum sempurna. Ini dikarenakan pemerintah kurang memperhatikan
dengan serius dalam hal perkembangan koperasi. Nampaknya koperasi di Indonesia
berjalan agak lambat, namun sebenarnya koperasi di Indonesia bisa meningkat.
Factor yang paling mendukung dalam perkembangan koperasi adalah partisipasi
para masyarakat dalam meningkatkan koperasi.
SARAN
Di harapkan pemerintah dan masyarakat
dapat lebih berpartisipasi lagi dalam penanganan perkembangan koperasi di
Indonesia agar perekonomian di Indonesia dapat meningkat dengan adanya koperasi
ini .
REFERENSI
bagusnya ke depan jurusan koperasi disatukan dengan ekonomi syariah saja, biar koperasi bisa lebih syar'i... :)
BalasHapus